Pariwisata jepang menurun akibat krisis Nuklir
Tokyo - Akibat gempa bumi, tsunami dan krisis nuklir, dunia pariwisata Jepang menuai dampaknya. Jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan drastis hingga 50 persen.
Penurunan ini karena wisatawan merasa takut atas kejadian gempa bumi, tsunami dan krisis nuklir.
"Penurunan pengunjung sebagai dampak laporan media yang memberitakan tentang gempa dan krisis nuklir ke seluruh dunia. Pemerintah (negara asing) mengeluarkan saran kepada warganya untuk menahan diri untuk
mengunjungi Jepang," kata seorang pejabat pariwisata pemerintah seperti dikutip dari news.com.au, Kamis (14/4/2011).
Pada bulan Maret 2011, jumlah warga asing ke Jepang hanya 352.800 orang. Jumlah tersebut 50,3 persen lebih sedikit daripada Maret 2010.
Secara total, tahun lalu jumlah kunjungan wisatawan ke Jepang mencapau 8,6 juta orang. Angka itu menandai pemulihan dunia pariwisata usai serangan pandemi flu babi dan krisis ekonomi global.
Namun, dengan krisis nuklir yang belum selesai, membuat target 11 juta wisawatan ke Jepang nyaris tidak tercapai. Target itu ditetapkan berdasar trenn kenaikan angka kunjungan wisata sejak 1970.
sumber : detikNews
Penurunan ini karena wisatawan merasa takut atas kejadian gempa bumi, tsunami dan krisis nuklir.
"Penurunan pengunjung sebagai dampak laporan media yang memberitakan tentang gempa dan krisis nuklir ke seluruh dunia. Pemerintah (negara asing) mengeluarkan saran kepada warganya untuk menahan diri untuk
mengunjungi Jepang," kata seorang pejabat pariwisata pemerintah seperti dikutip dari news.com.au, Kamis (14/4/2011).
Pada bulan Maret 2011, jumlah warga asing ke Jepang hanya 352.800 orang. Jumlah tersebut 50,3 persen lebih sedikit daripada Maret 2010.
Secara total, tahun lalu jumlah kunjungan wisatawan ke Jepang mencapau 8,6 juta orang. Angka itu menandai pemulihan dunia pariwisata usai serangan pandemi flu babi dan krisis ekonomi global.
Namun, dengan krisis nuklir yang belum selesai, membuat target 11 juta wisawatan ke Jepang nyaris tidak tercapai. Target itu ditetapkan berdasar trenn kenaikan angka kunjungan wisata sejak 1970.
sumber : detikNews
Komentar
Posting Komentar